Quote

"If better is possible, good is NOT enough"

~Andrie Wongso~

Selasa, 22 Juni 2010

Faktor_X

Hari ini aku bersama teman satu kelompok telah mengikuti grand final lomba senam satu angkatan. Tentu saja kita bangga, bahagia dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata semua yang terindah ketika pengumuman pada hari Sabtu minggu lalu. Namun sayang, kita tidak masuk tiga besar alias pemenang. Pada waktu kita tampil, terjadi banyak kekurangan di sana-sini, sering lupa, tidak kompak, pokoknya berantakan. Kita kecewa, pasti. Aku juga termasuk anak yang kecewa itu. Tapi kemudian aku berpikir, kita pasti bukanlah kelompok yang sangat buruk, kita sebenarnya bisa. Kalau kita kelompok yang buruk, mengapa kita sampai masuk ke grand final? Kita sudah berusaha dengan keras, kostum dipilih sedemikian rupa, menyewa instruktur terbaik, bahkan kita telah menghafal hampir semua gerakan senam ketika teman-teman dari kelompok lain masih keteteran merancang gerakan senam, kita pun kelompok yang paling rajin latihan senam setiap minggunya dibandingkan kelompok-kelompok lain sepengetahuan kita. Di saat tampil, kita telah tampil penuh percaya diri, semangat, kompak dan indah gerakannya. Semua yang telah kita lakukan adalah yang terbaik menurut kita. Jika kita tidak menjadi pemenang, mungkin itulah yang terbaik untuk kita, mengapa begitu? Karena kita telah melakukan semua yang terbaik. Kecelakaan yang terjadi bukanlah kesalahan kita, itu adalah faktor X yang datang secara tiba-tiba tanpa kita duga. Setiap kejadian yang terjadi pasti ada faktor X yang tidak kita duga, biasa kita sebut kecelakaan. Namun tingkat keparahan yang membedakan hanyalah besar kecilnya kecelakaan. Nah, besar kecilnya tingkat kecelakaan itu tergantung pada diri kita yang menganggapnya. Jika kita menganggap kecelakaan itu kecelakaan kecil maka kita akan bisa menerimanya, menerima segala keputusan yang terjadi dengan lapang dada. Tapi jika kita menganggap itu adalah kecelakaan besar, maka sekecil apapun kecelakaan yang terjadi akan terasa berat dan menyakitkan buat kita, dan jika ini dibiarkan akan menimbulkan petaka hati kita sendiri. Oleh karena itu, apapun yang terjadi pada diri kita, mari diterima dengan lapang dada karena itulah yang terbaik untuk kita sebab kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa. .