BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan
B. Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Neraca digital
b.
Balok penekan
c.
Balok penyangga
2.
Bahan
a.
Keripik samiler
b.
Keripik melinjo
c.
Kerupuk ikan
C. Variabel
C. Variabel
1. Variabel
manipulasi : jenis bahan
2. Variabel
kontrol : ketebalan
kerupuk, jumlah kerupuk
3. Variabel
respon : kerenyahan
C.
1.
Menimbang penyangga dengan neraca
digital .
2.
Meletakkan kerupuk di atas penyangga.
3.
Menekan kerupuk dengan dengan alat penekan hingga patah.
4.
Mengamati dan mencatat massa pada saat
kerupuk patah.
5.
Mengurangi massa akhir dengan massa
penyangga + kerupuk.
BAB
IV
DATA
DAN ANALISIS
A. Tabel
Data
A. ANALISIS
Dari
data diatas dapat dijelaskan bahwa pada jenis kerupuk pertama , yaitu kerupuk
ikan dengan pengulangan sebanyak tiga kali, didapatkan masing – masing nilai mo
( massa kerupuk sebelum dipecah )sebesar 399, 4 gr, 388,3 gr, 390,0 gr, lalu
diberi tekanan agar kerupuk patah, dan dihitung massa kerupuk pada saat tepat
patah masing – masing sebesar 1105,05 gr, 1118,9 gr, 1130,8 gr. Dengan hasil
tersebut dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0 , dengan hasil maisng – masing
sebesar 716,1 gr, 730, 6 gr, 790 , 8 gr. Dari hasil masing – masing Δm tadi
dapat dihitung nilai F , dengan cara F = Δm . g , diperoleh hasil 7,161 N,
7,306 N, 7,908 N. dan pada akhirnya diperoleh nilai tegangan , dengan
menghitung menggunakan rumus
![]()
Pada
percobaan selanjutnya dengan menggunakan
cara yang sama namun dengan jenis kerupuk samiler setelah mengukur m0 dengan
neraca digital didapatkan hasil nilai 394,8 gr, 392,0 gr, 393,9 gr. Lalu
menggunakan sedikit tekanan hingga kerupuk patah diperoleh nilai 1504,8 gr,
1550,3 gr, 1535,0 gr, dari dua data mo dan m1 dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0
dan didapatkan nilai 1110,0 gr, 1158,3 gr, 1141,1 gr. Sehingga didapatkan nilai
F = Δm . g dengan nilai 11,100 N, 11,583 N, 11,411 N. setelah itu didapatkan
nilai elastisitas sebesar 3500,3700,3600 , lalu di rata – rata sehingga didapat
nilai 3606,67.
Pada
jenis kerupuk ketiga , yaitu kerupuk melinjo nilai mo diperoleh sebesar 390,1
gr, 391,0 gr, 392,3 gr. Lalu diberi gaya tekan hingga kerupuk patah lalu
dihitung nilai m1 dengan menggunakan neraca digital sebesar 1098,1 gr, 1025,7
gr, 1055,1 gr. Lalu menghitung nilai Δm = m1 – m0 , dimasing -
masing nilai ,sehingga diperoleh nilai 708,0 gr, 634,7 gr, 662,8 gr.
Kemudian menghitung nilai F = Δm.g dan
didapatkan dari ketiga hasil pengulangan yaitu, 7,08 N, 6,347 N, 6,628 N. dan
dengan nilai A = 31,5 x 10-4 maka dapat menghitung elastisitas
dengan rumus
![]()
BAB V
PEMBAHASAN
Dari
analisis percobaan dengan hasil Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pada
jenis kerupuk pertama , yaitu kerupuk ikan dengan pengulangan sebanyak tiga
kali, didapatkan masing – masing nilai mo ( massa kerupuk sebelum dipecah
)sebesar 399, 4 gr, 388,3 gr, 390,0 gr, lalu diberi tekanan agar kerupuk patah,
dan dihitung massa kerupuk pada saat tepat patah masing – masing sebesar
1105,05 gr, 1118,9 gr, 1130,8 gr. Dengan hasil tersebut dapat dihitung nilai Δm
= m1 – m0 , dengan hasil maisng – masing sebesar 716,1 gr, 730, 6 gr, 790 , 8
gr.
![]()
Pada
percobaan selanjutnya dengan menggunakan
cara yang sama namun dengan jenis kerupuk samiler setelah mengukur m0
dengan neraca digital didapatkan hasil nilai 394,8 gr, 392,0 gr, 393,9 gr. Lalu
menggunakan sedikit tekanan hingga kerupuk patah diperoleh nilai 1504,8 gr,
1550,3 gr, 1535,0 gr, dari dua data mo dan m1 dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0
dan. setelah itu didapatkan nilai elastisitas sebesar 3500,3700,3600 , lalu di
rata – rata sehingga didapat nilai 3606,67.
Pada jenis
kerupuk ketiga , yaitu kerupuk melinjo nilai mo diperoleh sebesar 390,1 gr,
391,0 gr, 392,3 gr. Lalu diberi gaya tekan hingga kerupuk patah lalu dihitung
nilai m1 dengan menggunakan neraca digital sebesar 1098,1 gr, 1025,7 gr, 1055,1
gr.. dan dengan nilai A = 31,5 x 10-4 maka dapat menghitung
elastisitas dengan rumus
![]()
Dari percobaan
yang telah kami lakukan, dengan hasil yang kami peroleh terdapat kesalahan
praktikan dalam kurang telitinya membaca skala pada neraca digital saat mengukur
kerupuk yang telah patah.
BAB
VI
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari percobaan uji kerenyahan dengan tujuan
mengidentifikasi dan menguji kerenyahan kerupuk serta menyelidiki pengaruh
jenis bahan terhadap kerenyahan kerupuk , dengan hasil yang telah kami peroleh
maka dapat disimpulkan bahwa cara untuk mengiidentifikasi dan menguji
kerenyahan kerupuk dengan cara menimbang massa awal kerupuk , lalu mematahkan
kerupuk dan menghitung massa kerupuk setelah dipatahkan , dan hasilnya bahwa
semakin besar nilai elastisitas pada jenis kerupuk maka semakin kecil tingkat
kerenyahan pada suatu kerupuk tersebut.
Dari
hasil yang telah kami peroleh bahwa
adanya pengaruh dalam jenis bahan kerupuk terhadap kerenyahan
kerupuk.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli.
2011. Fisika Edisi ke-5 Jilid 1.
Jakarta : EGC.
Nurgaha,
Candi. 2012. Rumus Fisika Elastisitas.
[online] : (http://candhi-nurgaha.blogspot.com/2012/03/rumus-fisika-elastisitas.html,
diakses pada Minggu, 11 Mei 2014 Pukul 09.00 WIB).
Widya,
Imelda. 2009. Uji Kerenyahan.
[online] : (http://imelda-wn.blogspot.com/2009/11/uji-kerenyahan.html,
diakses pada Minggu, 11 Mei 2014 Pukul 09.10 WIB).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar