BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak
bisa hidup sendiri. Di sekitar kita juga terdapat makhluk hidup. Kita hidup
dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing individu melakukan aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Makhluk hidup yang lain juga melakukan
aktivitas makan, bergerak, dan berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya.
Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan
hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi
dan saling mempengaruhi. Seperti manusia yang memelihara ternak untuk
dimanfaatkan daging atau telurnya, hewan ternak pun bergantung pada manusia
dalam hal penyediaan makanannya. Sehingga manusia dan hewan ternak saling
menguntungkan. Selain makhluk hidup manusia juga memerlukan cahaya, air dan
udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat mempengaruhi
kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat. Air dan udara merupakan
kebutuhan utama semua makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup
yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu
hubungan timbal balik.
Berdasarkan penjelasan di atas,
adapun ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya itu disebut ekologi. Dengan ekologi diharapkan interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya dapat lebih dipahami. Jika dikaitkan dengan
manusia, pemahaman yang lebih baik diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Oleh sebab itu penulis
mengangkat tema ini agar kita sebagai manusia dapat menempatkan diri sebagai
makhluk yang dapat menjaga keseimbangan terhadap keberadaan makhluk hidup lain
dan benda tak hidup di sekitar kita.
1.2.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah yang akan dianalisis yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan Ekologi?
2.
Bagaimana posisi ekologi dalam biologi?
3.
Jelaskan synekologi dan autoekologi ?
Berikan contohnya!
4.
Apa hierarki kehidupan?
5.
Satuan ekosistem?
6.
Bagaimana cara ilmuwan mempelajari alam
dengan menggunakan pembelajaran ekologi?
1.3.
Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, dapat
disimpulkan tujuan penulisan yaitu:
1. Dapat
menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan tentang ekologi
1.4.
Manfaat
Penulisan
1.
Bagi
Penulis
Bagi penulis manfaat yang diperoleh adalah penulis dapat
memperdalam pengetahuannya mengenai ilmu ekologi. Sehingga penulis dapat
mengaplikasikan ilmu ekologi secara positif dan lebih menghargai keseimbangan
lingkungan.
2.
Bagi
Mahasiswa
Selain bagi penulis penyusunan makalah ini juga bermanfaat
bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan sekitar.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.Arti
Ekologi.
Inti permasalahan
ekologi adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan
hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan hidupnya disebut ekologi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan
oleh Enerst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu Oikos yang
berarti rumah dan logos yang berarti
ilmu/telaah. Oleh karena itu ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat
tinggal) makhluk hidup. Dengan demikian ekologi biasanya diartinya sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Berdasarkan arti harfiah dari asal katanya ekologi dan ekonomi
sama. Ekologi (Oikos dan logos) sedang ekonomi (Oikos dan nomos) sehingga kedua ilmu itu banyak persamaannya. Namun dalam
ekologi, mata uang yang dipakai dalam transaksi bukan rupiah atau dolar,
melainkan materi, energi, dan informasi. Arus materi, energi, dan informasi
dalam suatu komunitas atau beberapa komunitas mendapat perhatian utama dalam
ekologi, seperti uang dalam ekonomi. Oleh karena itu transaksi dalam ekologi
berbentuk materi, energi, dan informasi.
2.2.Konsep
Dasar Ekologi
Pengelolaan lingkungan
hidup bersifat Antroposentris, artinya perhatian utama dihubungkan dengan kepentingan
manusia. Kelangsungan hidup suatu jenis tumbuhan atau hewan, dikaitkan dengan
peranan tumbuhan atau hewan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik
material (bahan makanan) dan non-material (keindahan dan nilai ilmiah). Dengan
demikian kelangsungan hidup manusia dalam lingkungan hidup sangat ditentukan
oleh tumbuhan, hewan, dan unsur tak hidup.
Menurut Odum (1979)
dalam bukunya “Fundamentals of Ecology”,
lingkungan hidup didasarkan beberapa konsep ekologi dasar, seperti konsep:
biotik, abiotik, ekosistem, produktivitas, biomasa, hukum thermodinamika I dan
II, siklus biogeokimiawi dan konsep faktor pembatas. Dalam komunitas ada konsep
biodiversitas, pada populasi ada konsep “carrying
capacity”, pada spesies ada konsep distribusi dan interaksi serta konsep
suksesi dan klimaks.
Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu faktor abiotik
dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Ekologi merupakan
cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan
tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup
dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi
dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi
dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia
dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi
mempelajari hal berikut:
4.1.Perpindahan
energi
dan materi
dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya
dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
4.2.Perubahan
populasi
atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
4.3.Terjadi
hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan Ekologi?
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel
(1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi,
sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi
adalah ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Ekologi bermakna hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dan dengan
benda mati di sekitarnya. Oleh karena Manusia sebagai makhluk hidup maka
keberadaan dan kesejahteraannya tergantung pada kelangsungan perikehidupan
makhluk hidup yang lain. Jadi kerumah tanggaan manusia akan berhasil dikelola
dengan baik apabila kerumah tangga makhluk hidup secara keseluruhan dapat
dikelola dengan baik (Soerjani et al., 2008). Lebih jauh dikemukan bahwa
ekologi mencoba memahami seluruh aktivitas, proses, keterkaitan dan interaksi
antar satu komponen dengan komponen lainnya dan dengan spesies lain, toleransi
makhluk hidup menghadapi keterbatasan dan perubahan, dan bagaimana
individu-individu dalam spesies sebagai bagian dari populasi atau komunitas
mengalami pertumbuhan.
2. Bagaimana posisi ekologi dalam
biologi?
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup
dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan
ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Posisi
ekologi dalam biologi ada pada posisi horizontal atau yang biasanya disebut
dengan “bentang lahan”. Ekologi bentang lahan memberi kontribusi yang unik
khususnya dalam dinamika ekologi lingkup ruang dan waktu. Ekologi bentang lahan
bukan sekedar cabang dari ekologi, tetapi lebih merupakan ilmu yang
multidisipliner meliputi aspek ekonomi, sosiologi, ilmu kebumian dan geografi,
penginderaan jauh dan computer yang saling berinteraksi. Secara geografis,
teramat jelas bahwa ekologi bentang lahan mempunyai peranan penting karena
dalam dimensi ruang dan waktu. Dalam biologi, tujuan dalam mempelajari ekologi
adalah agar manusia atau makhluk hidup lainnya dapat lebih mengetahui dan
memahami tempat di mana ia tinggal. Ini merupakan salah satu perwujudan untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungan. Ekologi adalah salah satu cabang Biologi
yang merupakan bagian dasar Biologi. Ruang lingkup ekologi sendiri meliputi
populasi, komunitas, ekosistein hingga biosfer. Misalnya, Penerapan ekologi di
bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi
untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
3. Jelaskan synekologi dan autoekologi
? Berikan contohnya!
·
Autekologi, yaitu ilmu yang
mempelajari suatu organisme secara individu yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Contoh autekologi : pohon Pinus merkusii dengan
lingkungannya dan mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia
palembanica) di padang alang-alang.
·
Sinekologi, yaitu ilmu yang
mempelajari antara beberapa kelompok individu yang tergabung dalam satu
kesatuan dan saling berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh sinekologi :
mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka
margasatwa, atau di taman nasional.
·
Perbedaan autekologi dan sinekologi :
Dalam autekologi, dapat dipelajari pengaruh suatu
faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon, dapat juga
dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu
jenis binatang liar atau margasatwa.sedangkan dari segi sinekologi, dapat
dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu komunitas, misalnya
mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur
vegetasi, atau terhadap produksi hutan.
4. Apa hierarki kehidupan?
Organisasi biologis
atau hierarki kehidupan adalah
hierarki struktur dan sistem biologi kompleks yang mendefinisikan kehidupan
dengan pendekatan yang reduksionistik.
Setiap tingkat dalam hierarki menunjukkan peningkatan kekompleksan. Berikut
merupakan organisasi biologis sederhana:
·
Biosfer : Biosfer adalah bagian terluar
planet bumi yang merupakan tempat hidup dan proses kehidupan. Di biosfer kita
hidup dan melakukan segala aktivitas. Kehidupan kita sangat dekat dengan
biosfer. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga alam demi terciptanya
keseimbangan dalam biosfer.
·
Bioma : Bioma merupakan area luas di
bumi yang karakteristik lingkungannya serupa. Di sebuah bioma terdapat
tumbuhan, hewan, dan organism tanah yang spesifik. Pembagian wilayah bioma dipengaruhi
oleh iklim dari suatu wilayah. Contoh bioma adalah bioma gurun, bioma hutan
hujan tropis dll.
·
Ekosistem :Ekosistem terbentuk dari
interaksi antara komunitas dengan lingkungan tidak hidup.
·
Komunitas: Komunitas terdiri atas
berbagai populasi pada area geografik tertentu.
·
Populasi: Populasi yaitu kelompok
organisme sejenis yang tinggal di suatu area.
·
Organisme: Organisme merupakan makhluk
yang terstruktur dan memiliki ciri-ciri hidup. Berdasarkan jumlah selnya,
organisme dibagi menjadi 2 jenis, yaitu organisme uniselular dan multiselular.
·
Sistem Organ: Sistem Organ ialah suatu
sistem dalam tubuh yang terdiri atas organ-organ yang bekerja sama untuk
menghasilkan fungsi tubuh spesifik. Contohnya Sistem Syaraf.
·
Organ: Organ adalah struktur tubuh yang
tersusun dari beberapa macam jaringan yang berbeda untuk menghasilkan fungsi
tertentu.
·
Jaringan: Jaringan yang menyusun suatu
organ disusun oleh sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
·
Sel: Sel adalah bentuk paling sederhana
dari unit kehidupan. Sel mengandung struktur yang disebut organel.
·
Organel: Organel-organel di dalam sel
memiliki fungsi-fungsi tertentu untuk menjalankan kehidupan. Contoh organel
adalah mitokondria, ribosom, dan kloroplas dll.
·
Molekul: Molekul merupakan bagian
terkecil suatu senyawa yang memiliki sifat fisika dan kimia tertentu. Molekul
terdiri atas satu atau lebih atom yang diikat oleh suatu ikatan kimia.
5. Satuan ekosistem?
a. Individu
Individu adalah mahluk
hidup tunggal yang menempati suatu wilayah/habitat.
Contoh : seekor ayam,
seekor elang, seekor kuda, seekor kerbau.
b. Populasi
Populasi adalah
sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam waktu dan tempat yang tertentu.
Contoh : sekumpulan
rumput di ladang, tiga pohon kelapa di pantai, dua ekor kupu-kupu di ladang.
c. Komunitas
Komunitas adalah
sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam suatu wilayah
tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang hidup dan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan waktu
tertentu.
Contoh : komunitas
ladang, komunitas kolam, komunitas sawah.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah
kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan
membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem disebut juga sistem
lingkungan.
e. Biosfer
Biosfer adalah
kumpulan dari semua ekosistem yang terdapat di permukaan bumi ini.
Antara makhluk hidup satu dengan yang lain akan
selalu terjadi interaksi. Ekosistem tersusun atas komponen-komponen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Komponen itu membentuk satuan-satuan
organisme kehidupan. antara individu yang satu dengan yang lainnya dalam satu
daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara popullasi yang satu dengan
yang lainnya dalam suatu daerah akakn terjadi interaksi membentuk komunitas.
Selanjutnya, komunitas ini juga akan selalu berinteraksi dengan tempat
hidupnya. Misalnya rumput hidup di tanah, belalang hidup di rerumputan, dan
ikan-ikan hidup di air. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan
membentuk ekosistem. Kumpulan ekosistem di dunia akan membentuk biosfer. Urutan
satuan-satuan makhluk hidu dalam ekosistem dari yang kecil sampai yang besar
adalah sebagai berikut:
INDIVIDU ------ POPULASI ------
KOMUNTAS ------- EKOSISTEM ------- BIOSFER
6. Bagaimana cara ilmuwan mempelajari
alam dengan menggunakan pembelajaran ekologi?
Mempelajari
ekologi sangat penting, karena masa depan kita sangat tergantung pada hubungan
ekologi di seluruh dunia. Meskipun perubahan terjadi di tempat lain di bumi
ini, namun akibatnya akan kita rasakan pada lingkungan di sekitar kita.
Meskipun ekologi adalah cabang dari biologi, namun seorang ahli ekologi harus
menguasai ilmu lain seperti kimia, fisika, dan ilmu komputer. Ekologi juga
berhubungan dengan bidang ilmu-ilmu tertentu seperti geologi, meteorologi, dan
oseanografi, guna mempelajari lingkungan dan hubungannya antara tanah, air, dan
udara. Pendekatan dari berbagai ilmu membantu ahli ekologi untuk memahami
bagaimana lingkungan nonhidup mempengaruhi mahkluk hidup. Hal ini juga bisa
membantu untuk memperkirakan atau meramalkan dampak dari masalah lingkungan
seperti hujan asam atau efek rumah kaca.
Ahli ekologi
mempelajari organisasi alam dalam tiga tingkatan:
1.
Populasi,
2.
Komunitas,
3.
Ekosistem
Mereka
menganalisa struktur, aktifitas dan perubahan yang terjadi di dalam dan
diantara tingkatan-tingkatan ini. Ahli ekologi biasanya bekerja di lapangan,
mempelajari cara kerja alam. Mereka sering berada di wilayah yang terisolasi
seperti di sebuah kepulauan dimana hubungan antara tanaman dan binatang
mungkinlebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Misalnya ekologi dari Isle
Royale sebuah pulau di danau Superior telah dipelajari secara luas. Banyak
ilmuwan yang mengfokuskan pada cara memecahkan suatu masalah, seperti bagaimana
cara mengendalikan efek kerusakan polusi udara dan air yang berpengaruh
terhadap mahkluk hidup.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Simpulan
Komponen-komponen yang menyusun
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu komponen abiotik (benda
tak hidup) dan komponen biotik (mahluk hidup). Interaksi komponen biotik dalam
suatu lingkungan akan membentuk rantai makanan dan berkembang menjadi
jaring-jaring makanan. Keduanya akan menentukan terjadinya aliran energi dan
daur materi yang berupa daur biogeokimia. Selain itu dalam lingkungan tersedia
pula sumber daya alam hayati dan nonhayati, yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang berlebihan akan
menyebabkan kerusakan lingkungan, walaupun masih ada faktor lainnya. Manusia
yang memiliki akal dan budi memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Namun upaya pelestarian yang telah diupayakan oleh
manusia sejauh ini belum maksimal.
4.2.
Saran
Dengan
pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menyadari akan pentingnya
lingkungan alam terhadap kehidupan sehari-hari dan berusaha untuk selalu
menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan alam. Selain itu juga mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan merealisasikan hubungan timbal balik dengan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Odum, U. P. 1983. Basic
Ecology. Japan, Holt Saunders
Riberu, P. 2002. Pembelajaran
Ekologi. Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Ritohardoyo, Su. 2006. Bahan
Ajar Ekologi Manusia. Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana,
UGM, Yogyakarta Senoaji, G. 2003. Kearifan
Lokal Masyarakat Baduy Dalam
Mengelola Hutan dan Lingkunyannya,
Tesis S 2 Ilmu Kehutanan,
UGM, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar