Quote

"If better is possible, good is NOT enough"

~Andrie Wongso~

Minggu, 11 Mei 2014

LKM Elastisitas : Uji Kerenyahan




LKM ELASTISITAS : “Uji Kerenyahan”

A.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana mengidentifikasi dan menguji kerenyahan kerupuk secara fisika dengan alat sederhana?
2.      Bagaimana pengaruh jenis bahan terhadap kerenyahan kerupuk?
B.     Tujuan
1.      Mengidentifikasi dan menguji kerenyahan kerupuk secara fisika dengan alat sederhana.
2.      Menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kerenyahan kerupuk.
C.     Hipotesis
Jenis kerupuk berpengaruh terhadap kerenyahan
D.    Dasar Teori
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batas tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi.
E.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Neraca digital
b.      Balok penekan
c.       Balok penyangga
2.      Bahan
a.       Keripik gadung
b.      Keripik melinjo
c.       Kerupuk ikan
F.      Variabel
1.      Variabel manipulasi           : jenis bahan
2.      Variabel kontrol                : ketebalan kerupuk, jumlah kerupuk
3.      Variabel respon                 : kerenyahan
G.    Langkah Kerja



 















                                                                                                                                 



 



H.    Tabel Data
No
Jenis
mo
mT
delta m
F=
(N)
A
(m2)

F/A
Rata-rata
1.
Kerupuk Ikan



















2.
Keripik Gadung



















3.
Keripik Melinjo




















I.       Data dan Analisis
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Oleh:
Kelompok IV Fluida Pend. Sains 2012 B
1.        Oky Purwo Teo Pambudi                 (123654054)
2.        Choirotul Farichah                            (123654211)
3.        Alvin Dwi Novila                    (123654213)
4.        A.H. Bahroini Ilma                  (123654233)
5.        Danang Setiawan                    (123654242)

Selasa, 21 Juni 2011

The Wish

Hello, mafidandi mania (that actually, never real, hehehe. .)
Do you believe in “true love”?! I don’t! I think love is something invisible , and just talking about desire, maybe animal desire. I think the boys love the girls just because of their beauty. I always see with my normal eyes that the boys always love those girls who expose their beauty sexually. The girls always wanna attract the boys with their sexy side and naughty voices, for me that’s so shame!
I better never fall in love instead of loving a boy with bad (naughty) sight and attitude.
The surprising thing is, when I meet my old friends (boys) whom I think are the good personality boys, actually fall in love with naughty girls. In this world, I’ve never met the real good boy, who is (generally) caring, kind and not women-nicer (playboy). So, I must be very careful to take the love in my heart. I don’t wanna be disappointed by loving a cruel boy.
Mario Teguh had said, “Your soulmate is reflecting your soul”. So, If I had my way (another sentence to replace: I think or in my opinion) if a girl is good, she must get a good boy, too (and vice versa).
Now, I have to be a good girl in order I get a good boy, too. I’m confident one day I will hold my “Prince Charming”. I believe everyone has their own soulmate. God had choosen and matched His creatures with their soulmates properly. Hence, I’m never worried and doubt about this “confusing mess”. My life will go on and on!

Selasa, 22 Juni 2010

Faktor_X

Hari ini aku bersama teman satu kelompok telah mengikuti grand final lomba senam satu angkatan. Tentu saja kita bangga, bahagia dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata semua yang terindah ketika pengumuman pada hari Sabtu minggu lalu. Namun sayang, kita tidak masuk tiga besar alias pemenang. Pada waktu kita tampil, terjadi banyak kekurangan di sana-sini, sering lupa, tidak kompak, pokoknya berantakan. Kita kecewa, pasti. Aku juga termasuk anak yang kecewa itu. Tapi kemudian aku berpikir, kita pasti bukanlah kelompok yang sangat buruk, kita sebenarnya bisa. Kalau kita kelompok yang buruk, mengapa kita sampai masuk ke grand final? Kita sudah berusaha dengan keras, kostum dipilih sedemikian rupa, menyewa instruktur terbaik, bahkan kita telah menghafal hampir semua gerakan senam ketika teman-teman dari kelompok lain masih keteteran merancang gerakan senam, kita pun kelompok yang paling rajin latihan senam setiap minggunya dibandingkan kelompok-kelompok lain sepengetahuan kita. Di saat tampil, kita telah tampil penuh percaya diri, semangat, kompak dan indah gerakannya. Semua yang telah kita lakukan adalah yang terbaik menurut kita. Jika kita tidak menjadi pemenang, mungkin itulah yang terbaik untuk kita, mengapa begitu? Karena kita telah melakukan semua yang terbaik. Kecelakaan yang terjadi bukanlah kesalahan kita, itu adalah faktor X yang datang secara tiba-tiba tanpa kita duga. Setiap kejadian yang terjadi pasti ada faktor X yang tidak kita duga, biasa kita sebut kecelakaan. Namun tingkat keparahan yang membedakan hanyalah besar kecilnya kecelakaan. Nah, besar kecilnya tingkat kecelakaan itu tergantung pada diri kita yang menganggapnya. Jika kita menganggap kecelakaan itu kecelakaan kecil maka kita akan bisa menerimanya, menerima segala keputusan yang terjadi dengan lapang dada. Tapi jika kita menganggap itu adalah kecelakaan besar, maka sekecil apapun kecelakaan yang terjadi akan terasa berat dan menyakitkan buat kita, dan jika ini dibiarkan akan menimbulkan petaka hati kita sendiri. Oleh karena itu, apapun yang terjadi pada diri kita, mari diterima dengan lapang dada karena itulah yang terbaik untuk kita sebab kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa. .