Quote

"If better is possible, good is NOT enough"

~Andrie Wongso~

Senin, 12 Mei 2014

Laporan Elastisitas: Uji Kerenyahan (BAB III - selesai)




BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A. Rancangan Percobaan





B.  Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Neraca digital
b.      Balok penekan
c.       Balok penyangga
2.      Bahan
a.       Keripik samiler
b.      Keripik melinjo
c.       Kerupuk ikan 
C. Variabel
1.      Variabel manipulasi           : jenis bahan
2.      Variabel kontrol                : ketebalan kerupuk, jumlah kerupuk
3.      Variabel respon                 : kerenyahan
C.   

D. Langkah Kerja
1.      Menimbang penyangga dengan neraca digital .
2.      Meletakkan kerupuk di atas penyangga.
3.      Menekan kerupuk  dengan dengan alat penekan hingga patah.
4.      Mengamati dan mencatat massa pada saat kerupuk patah.
5.      Mengurangi massa akhir dengan massa penyangga + kerupuk.



BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A.    Tabel Data
No
Jenis
mo
(±0,1)g
mT
(±0,1)g
(±0,1)g
F=
(N)
A
(m2)
Rata-rata
1.
Kerupuk Ikan
389,4
1105,5
716,1
7,161
31,5×10-4
2300
2366,67
388,3
1118,9
730,6
7,306
31,5×10-4
2300
390,0
1180,8
790,8
7,908
31,5×10-4
2500
2.
Keripik Samiler
394,8
1504,8
1110,0
11,100
31,5×10-4
3500
3606,67
392,0
1550,3
1158,3
11,583
31,5×10-4
3700
393,9
1535,0
1141,1
11,411
31,5×10-4
3600
3.
Keripik Melinjo
390,1
1098,1
708,0
7,080
31,5×10-4
2200
2100
391,0
1025,7
634,7
6,347
31,5×10-4
2000
392,3
1055,1
662,8
6,628
31,5×10-4
2100

 
A.    ANALISIS
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pada jenis kerupuk pertama , yaitu kerupuk ikan dengan pengulangan sebanyak tiga kali, didapatkan masing – masing nilai mo ( massa kerupuk sebelum dipecah )sebesar 399, 4 gr, 388,3 gr, 390,0 gr, lalu diberi tekanan agar kerupuk patah, dan dihitung massa kerupuk pada saat tepat patah masing – masing sebesar 1105,05 gr, 1118,9 gr, 1130,8 gr. Dengan hasil tersebut dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0 , dengan hasil maisng – masing sebesar 716,1 gr, 730, 6 gr, 790 , 8 gr. Dari hasil masing – masing Δm tadi dapat dihitung nilai F , dengan cara F = Δm . g , diperoleh hasil 7,161 N, 7,306 N, 7,908 N. dan pada akhirnya diperoleh nilai tegangan , dengan menghitung menggunakan rumus   . dan hasil elastisitas pada kerupuk ikan dengan tiga kali pengulangan yaitu 2300, 2300, 2500 . dan dibuat rata – rata menjadi 2366,67 .
Pada percobaan selanjutnya dengan menggunakan  cara yang sama namun dengan jenis kerupuk samiler setelah mengukur m0 dengan neraca digital didapatkan hasil nilai 394,8 gr, 392,0 gr, 393,9 gr. Lalu menggunakan sedikit tekanan hingga kerupuk patah diperoleh nilai 1504,8 gr, 1550,3 gr, 1535,0 gr, dari dua data mo dan m1 dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0 dan didapatkan nilai 1110,0 gr, 1158,3 gr, 1141,1 gr. Sehingga didapatkan nilai F = Δm . g dengan nilai 11,100 N, 11,583 N, 11,411 N. setelah itu didapatkan nilai elastisitas sebesar 3500,3700,3600 , lalu di rata – rata sehingga didapat nilai 3606,67.
Pada jenis kerupuk ketiga , yaitu kerupuk melinjo nilai mo diperoleh sebesar 390,1 gr, 391,0 gr, 392,3 gr. Lalu diberi gaya tekan hingga kerupuk patah lalu dihitung nilai m1 dengan menggunakan neraca digital sebesar 1098,1 gr, 1025,7 gr, 1055,1 gr. Lalu menghitung nilai Δm = m1 – m0 , dimasing  -  masing nilai ,sehingga diperoleh nilai 708,0 gr, 634,7 gr, 662,8 gr. Kemudian menghitung nilai  F = Δm.g dan didapatkan dari ketiga hasil pengulangan yaitu, 7,08 N, 6,347 N, 6,628 N. dan dengan nilai A = 31,5 x 10-4 maka dapat menghitung elastisitas dengan rumus  , sehingga diperoleh nilai sebagai berikut 2200,2000,2100. Dan di rata – rata , sehingga memeproleh hasil sebesar 2100.























BAB V
PEMBAHASAN

Dari analisis percobaan dengan hasil Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pada jenis kerupuk pertama , yaitu kerupuk ikan dengan pengulangan sebanyak tiga kali, didapatkan masing – masing nilai mo ( massa kerupuk sebelum dipecah )sebesar 399, 4 gr, 388,3 gr, 390,0 gr, lalu diberi tekanan agar kerupuk patah, dan dihitung massa kerupuk pada saat tepat patah masing – masing sebesar 1105,05 gr, 1118,9 gr, 1130,8 gr. Dengan hasil tersebut dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0 , dengan hasil maisng – masing sebesar 716,1 gr, 730, 6 gr, 790 , 8 gr.   . dan hasil elastisitas pada kerupuk ikan dengan tiga kali pengulangan yaitu 2300, 2300, 2500 . dan dibuat rata – rata menjadi 2366,67 .
Pada percobaan selanjutnya dengan menggunakan  cara yang sama namun dengan jenis kerupuk samiler setelah mengukur m0 dengan neraca digital didapatkan hasil nilai 394,8 gr, 392,0 gr, 393,9 gr. Lalu menggunakan sedikit tekanan hingga kerupuk patah diperoleh nilai 1504,8 gr, 1550,3 gr, 1535,0 gr, dari dua data mo dan m1 dapat dihitung nilai Δm = m1 – m0 dan. setelah itu didapatkan nilai elastisitas sebesar 3500,3700,3600 , lalu di rata – rata sehingga didapat nilai 3606,67.
Pada jenis kerupuk ketiga , yaitu kerupuk melinjo nilai mo diperoleh sebesar 390,1 gr, 391,0 gr, 392,3 gr. Lalu diberi gaya tekan hingga kerupuk patah lalu dihitung nilai m1 dengan menggunakan neraca digital sebesar 1098,1 gr, 1025,7 gr, 1055,1 gr.. dan dengan nilai A = 31,5 x 10-4 maka dapat menghitung elastisitas dengan rumus  , sehingga diperoleh nilai sebagai berikut 2200,2000,2100. Dan di rata – rata , sehingga memeproleh hasil sebesar 2100.

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dengan hasil yang kami peroleh terdapat kesalahan praktikan dalam kurang telitinya membaca skala pada neraca digital saat mengukur kerupuk yang telah patah.



BAB VI
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari percobaan uji kerenyahan dengan tujuan mengidentifikasi dan menguji kerenyahan kerupuk serta menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kerenyahan kerupuk , dengan hasil yang telah kami peroleh maka dapat disimpulkan bahwa cara untuk mengiidentifikasi dan menguji kerenyahan kerupuk dengan cara menimbang massa awal kerupuk , lalu mematahkan kerupuk dan menghitung massa kerupuk setelah dipatahkan , dan hasilnya bahwa semakin besar nilai elastisitas pada jenis kerupuk maka semakin kecil tingkat kerenyahan pada suatu kerupuk tersebut.
Dari hasil yang telah kami peroleh bahwa  adanya pengaruh dalam jenis bahan kerupuk terhadap kerenyahan kerupuk.  
  







LAMPIRAN




DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 2011. Fisika Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta : EGC.
Nurgaha, Candi. 2012. Rumus Fisika Elastisitas. [online] : (http://candhi-nurgaha.blogspot.com/2012/03/rumus-fisika-elastisitas.html, diakses pada Minggu, 11 Mei 2014 Pukul 09.00 WIB).
Widya, Imelda. 2009. Uji Kerenyahan. [online] : (http://imelda-wn.blogspot.com/2009/11/uji-kerenyahan.html, diakses pada Minggu, 11 Mei 2014 Pukul 09.10 WIB).
 


 

Tidak ada komentar: